Kamis, 14 Februari 2013

KESIAPAN ANAK BERSEKOLAH SD




Tahun ajaran baru selalu membuat orang tua menjadi sibuk. Selain mencari sekolah yang dianggap baik, juga biaya yang semakin mahal dan anak juga harus disiapkan kemampuannya.ada juga anggapan bahwa SD hanya mau menerima anak TK yang sudah bisa membaca, menulis dan berhitung.

Memang tidak dapat disangkal bahwa kemampuan membaca, menulis dan berhitung amat dibutuhkan di SD.namun mempersiapkan anada untuk menekuni pendidikannya di SD bukanlah semata-mata ia sudah harus bisa membaca, menulis dan berhitung  saja karena sebenarnya masih banyak lagi kemampuan lain yang harus dipersiapkan sebelum ananda masuk SD.sikap-sikap seperti tidak bergantung pada ibu, nenek, atau si mbak yang menunjukkan bagaimana kemandirian anada, mau berbagi dengan teman, mau bersosialisai alias bergaul dengan teman yang lain, tidak malu dan lain-lainnya

Sebetulnya apa yang dimaksud anak sudah siap sekolah tersebut? Jika orang tua mengetahui kemampuan apa yang harus dimiliki anak sebelum masuk sekolah tentunya hal tersebut akan mem- bantu setiap orang tua untuk mempersiapkan dan dapat mengamati sendiri anaknya apakah sudah siap untuk sekolah.
Pada saat anak mulai memasuki bangku sekolah dengan keadaan siap untuk belajar, mereka lebih mudah untuk berhasil mengikuti pelajaran di sekolah.

BATASAN KESIAPAN BERSEKOLAH
Secara konvensional batasan Kesiapan Bersekolah dipandang sempit hanya terbatas pada masalah kesiapan akademik yang terstruktur. Namun demikian berdasarkan penelitian pada perkembangan anak dan edukasi dini, batasan dari kesiapan bersekolah ternyata lebih luas, di dalamnya tercakup kesiapan fisik, sosial dan emosional, termasuk kesiapan secara kognitif.
Terdapat 3 komponen utama untuk kesiapan bersekolah yaitu kesiapan anak, kesiapan sekolah dan kerangka investasi masyarakat.
I. Kesiapan anak
Terdapat 5 aspek utama: dalam kesiapan anak
  1. Kesehatan fisik dan perkembangan motorik:
    Aspek ini meliputi status kesehatan, pertumbuhan dan kemampuan fisik. Termasuk juga didalamnya kemampuan fisik seperti kemampuan menggunakan otot-otot kecil/ motorik halus dan kemampuan menggunakan otot-otot besar/
    motorik kasar, hal ini juga terkait pada kondisi selama dan setelah kelahiran.
  2. Perkembangan sosial dan emosional:
    Perkembangan sosial merujuk pada kemampuan anak untuk berinteraksi secara sosial. Kemampuan adaptasi yang positif terhadap lingkungan sekolah membutuhkan kemampuan sosial untuk saling pengertian dan bekerja sama. Perkembangan emosionat termasuk di dalamnya kemampuan persepsi terhadap dirinya, kemampuan memahami emosi orang lain dan kemampuan untuk mengerti serta mampu mengekspresikan perasaannya.
  3. Pendekatan pembelajaran:
    Aspek ini merujuk pada kecenderungan
    menggunakan keahlian, pengetahuan dan kemampuan. Komponen kuncinya termasuk antusiasme, keingintahuan dan kemampuan menyelesaikan tugas, seperti pola temperamen dan nilai kultural.
  4. Perkembangan bahasa
    Aspek ini meliputi bahasa verbal dan kemampuan membaca. Bahasa verbal meliputi kemampuan mendengar, berbicara dan perbendaharaan kata. Kemampuan membaca termasuk membaca tulisan, pengertian tehadap suatu cerita dan proses menulis.
  5. Kognisi dan pengetahuan umum
    Aspek ini meliputi kemampuan untuk mengetahui sifat dan benda tertentu dan kemampuan yang didapat dengan mengamati objek, peristiwa atau orang mengenai kesamaan, perbedaan dan hubungannya. Termasuk juga pengetahuan tentang konsep perhitungan.
2. Kesiapan sekolah
Kriteria sekolah yang slap mendukung pembelajaran dan perkembangan anak merupakan sekolah yang mempunyai ciri-ciri:
terdapatnya masa transisi antara lingkungan rumah ke lingkungan sekolah.
  • berusaha mempertahankan kontinuitas antara asuhan awal, program pendidikan yang diterapkan dan pendidikan sekolah dasar.
  • menolong anak untuk belajar dan dapat mengerti kompleksitas dunia yang dihadapinya.
  • memiliki kepedulian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh setiap anak didik.
  • memperkenalkan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan yang telah terbukti berhasil meningkatkan keberhasilan proses belajar.
3. Kerangka investasi masyarakat pada kesiapan bersekolah

Kesiapan bersekolah dari sudut pandang komunitas pada hakekatnya adalah bentuk investasi masyarakat dalam membentuk kualitas masyarakat yang tinggi dikemudian hari. Faktor dukungan keluarga, pola asuh, pendidikan dan faktor lingkungan Iainnya ternyata memberikan pengaruh kuat yang dapat membantu perkembangan anak.

(dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar