Rabu, 20 Februari 2013

BERMAIN UNTUK ANAK USIA DINI




Pada dasarnya semua orang bermain dari bayi, remaja bahkan sampai dewasa. hanya saja, dibandingkan dengan remaja dan orang dewasa anak-anka menghsbiskan waktunya dengan bermain. Sejak bayi anak sudah bermain , karena bermain adalah suatu kegiatan yang secara alamiah telah dimiliki oleh setiap anak. Tidak seperti kegiatan berjalanm berbicara menulis, membaca atau berhitung yang membutuhkan bantuan orang lain untuk mengajarkannya, maka untuk bisa bermain anak-anak tidak memerlukan orang lain untuk memulai mengajarinya bermain.

Sebenarnya apa sih bermain itu?secara umum orang berpendapat, bermain adalah kegiatan yang serta merta atau tanpa direncanakan sebelumnya , tidak mempunyai tujuan tertentu dan didorong oleh kebutuhan untuk memperoleh kesenangan.jadi bisa dibilang bermaina adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan anak-anak melakukannya setiap hari dengan senag hati.Dalam keadaan santai dan senag, tanpa disadari anak akan lebih mudah mempelajari banyak hal.semua yang dilihat dan didengar oleh anak akan dengan mudah diingat karena lebih berkesan sehingga sebenarnya amat banyak hal yang dipelajari oleh anak-anak kita saat mereka sedang bermain

Tentunya kegiatan bermain anak saat bayi berbeda dengan saat berusia dua tahum. ketika bayi, kegiatan bermain lebih banyak menggunakan anggota tubuhnya sendiri, kurang banyak menggunakan alat permainan dan biasanya dilakukan dengan sendirian atau dengan orang tua/orang dewasa lain. Setelah berusia sekitar 6 bulan anak mulai senang menggunakan alat permainan yang diberikan orang tua/orang dewasa.sampai usia 2 tahun, biasanya anak lebih banyak bermain dirumah dan kerap bermain sendiri atau bersama dengan saudara kandung.Setelah masuk usia prasekolah (3-6 tahun) barulah anak lebih banyak bermain dengan teman sebayanya

Dengan bermain, anak akan tumbuh dan berkembang dengan 5 aspek perkembangan yang akan dirangsang dengan bermain, yaitu :

1. Aspek Fisik motorik : anak diharapkan dapat mengontrol baik gerakan kasar/haulnya.
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang gerakan kasar adalah :
   a.gerakan menendang atau menghisap jari jemari pada bayi
   b.berjalan pada satu garis lurus atau mengangkat satu kaki untuk keseimbangan
   c.menangkap ata menendang bola

beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang gerakan halus adalah :
   a.menggengam dan menggerak-gerakan mainan pada bayi
   b.bermian tanah liat atau plastisin
   c. mengambil benda-benda berukuran kecil


2. Aspek  Sosial: anak diharapkan mengenal jenis kelamin, membina hubungan baik dengan orang lain, menunggu giliran dan mampu memehami orang lain
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang aspek sosial adalah :
   a.ajak anak bermain teka-teki mengenai nama tetangga
   b.ajarkan untuk berbagi dan menunggu giliran saat sedang bermain dengan temannya
 
3. Aspek  Emosi : anak diharapkan melatih kesabaran, menerima kekalahan, kecewa, mengatur emosi dan dapat mengemukakan perasaan mereka
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk merangsang aspek emosi adalah :
   a.ajarkan untuk mengatur emosi pada saat berebut mainan  sedang bermain dengan temannya
   b. Anak bermain peran sebagai guru, dapat melatih rasa percaya diri
  
4. Aspek  Bahasa : anak diharapkan mendengar dan berbicara. hal ini akan melatihnya untuk memahami orang lain dan menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pikirannya.selain itu, melalui bahasa, ananda juga belajar untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan menambah penguasaan kata
beberapa kegiatan yang dapat dilakuak untuk merangsang aspek bahasa adalah :
   a.membacakan buku cerita
   b. menyanyi lagu sederhana
c. mengajak anak berbicara dan bermain cilukba pada bayi


5. Aspek  Kecerdasan : anak diharapkan menyelesaikan masalah, meningkatkan daya ingat, memusatkan perhatian pada suatu kegiatan
beberapa kegiatan yang dapat dilakuak untuk merangsang aspek kecerdasan adalah :
   a.ajak anak untk menebak nama-nama anggota badan
   b. bermain jual beli

Ibu dan ayah diharapkan ikut terlibat bersama anak. keterlibatan orang tua akan meberikan rasa aman dan nyaman pada anak yang pada akhirnya akan membuat hubungan anak dan orang tua menjadi lebih dekat.Ada kalanya anak ingin sekali bermain sendiri misal mengerjakan maze atau menggambar., suatu waktu anak akan membutuhkan patner agar proyek bermainnya berhasil pada saat bermain peran menhjadi guru anak akan melibatkan orang tua sebagai murid.Atau pada saat bermain peran jual beli anak akan membutuhkan orang lain/atau orang tua untuk menjadi pembeli.Namun, ada beberapa yang perlu dihindarkan ketika orang tua mendampingi anak dalam bermain yaitu :
1. Pemaksaan oleh orang tua, karena akan mengubah  suasana bermain menjadi bekerja.
2.Mengritik atau mencemooh, sebab masih wajar kalau sesekali anak melakukan kesalahan.kesalahan anak bukan untuk dicemooh didepan orang lain atau di depan umum.tunggu saat yang tepat untuk menyampaikan kesalahan anak.

 3.sikap mengatur apa yang harus dilakukan oleh anak sehingga anak tidak mempunyai kesempatan berkreasi, berimajinasi dan berani mencoba hal-hal baru.

 
 

0 komentar:

Posting Komentar