This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 12 November 2012

PENGENALAN QURBAN DAN PEMOTONGAN HEWAN QURBAN 1433 H


Pagi Hari Anak-anak terkejut sekali melihat ada sapi dan beberapa kambing di halaman belakang sekolah...mereka ada yang histeris ketika kambing mengembek dan ada juga yang usil ingin mengelus sapi.meskipun takut mereka tetap saja menggoda kambing dan sapi..bebrapa rumput diacung-acungkan dan mereka senang sekali saat sapi atau kambing memeakan rumput yang anak-anak berikan.itulah suasana di KBTKIT Permata HAti sehari menjelang HAri Raya Idul Adha 1433 H.masih terbersit tanda tanya besar dibenak anak mengapa di sekolahku ada kambing dan
sapi??


Pertanyaan anak terjawab setelah bu eny bercerita di depan kelas, bu eny menceritakan shitoh NAbi Ibrahim  AS. dikisahkan NAbi Ibrahim sangat sedih ketika diperintah Alah untuk mnyembelih anaknya Ismail. namun karena Keteguhan iman Ibrahim akhirnya perintah itu dilaksanakan juga.lau Oleh Allah SWT, nabi ismail diganti dengan domba.itulah sejarah perintah Allah untuk berkurban.




Anak-anak berpose dengan kambing




Anak-anak mengamati dari dekat kambing yang esok hari akan disembelih..kasihan yaa....kambingnya..kenapa sih bu harus dipotong?bu guru menjelaskan bahwa daging kambingnya setelah dipotong akan dibagikan pada orang yang tidak pernah makan daging kambing.








Dengan hati dag-dig dug karena takut dengan kambing, anak-anak berpose dengan kambing yang esok hari akan dipotong



Penyembelihan hewan qurban dibantu oleh warga sekitar KB TKIT Permata HAti. beberpa anak menyaksikan prose penyembelihan hewan qurban










sekarang, tugas bu guru untuk memotong daging dan membaginya pada orang yang tidak mampu di sekitar NGaliyan. Alhamduliah tahun ini KB TKIT Permata HAti menyalurkan 2 sapi dan 14 kambing.






oleh : ika Martianigsih


KUNJUNGAN TK PGRI 08 TENTANG PEMBELAJARAN SENTRA

          Pada hari rabu, 24 Oktober 2012 KBTKIT PERMATA HATI menerima kunjungan dari TK PGRI 88.Selain ingin mempererat silaturahmi, tujuan TK PGRI 88 salah satunya adalah ingin belajar pembelajaran sentra yang dilakukan di Permata Hati.Sebagai TK percontohan pembelajaran sentra di Kecamatan Ngaliyan, TK permata Hati sering dikunjungi oleh guru TK dan mahasiswa untuk melakukan studi banding ataupun observasi.

         Kunjungan yang dipimpin oleh bu Ruqayah ini terdiri dari 3 guru pada hari pertama memulai untuk melihat proses pembelajaran di kelas TK B dari mulai menjemput anak di depan sekolah, menemani anak bermain di halaman, ikrar kemudian berlanjut pembelajran Fisik motorik di luar kelas.Pembelajaran di dalam kelas.Anak-anak karena belum terbiasa dengan ibu guru baru merasa canggung pada awalnya, namun setelah istirahat mereka sudah mulai enjoy.
Circle time:Anak Antusias memperhatikan bu guru

        Pembelajaran sentra diawali dengan circle time, anak-anak melingkar di lingkaran besar untuk berdoa, menyapa kabar anak, menanyakan hari ini hari apa, menanyakan teman yang sakit lalu mendoakan.Tahap kedua, guru mulai mengenalkan aktivitas hari ini dan mengenalkan aturan main hari ini, bu guru menuliskan aturan yang disepakati bersama di papan tulis.kemudian bu guru mengenalkan kegiatan dengan berkeliling dan anak melihat langsung contoh yang diberikan  bu guru.

Aturan main yang disepakati anak-anak
Pembelajaran di sentra peran : pemancingan ikan air tawar.wow..anak-anak senang sekali looh
       Tahapan selanjutnya adalah pijakan bermain dimana anak-anak bermain sesuai minat anak, posisi guru menjadi pembimbing dan pengamat.bu guru tidak bisa memaksakan kehendaknya agar semua aktivitas terlaksanan dengan baik.setelah semua ank bermain, anak-anak akan di recall untuk mengingat pembelajaran yang dilakukan dengan duduk  melingkar kembali.di lingkaran.selain itu bu guru juga menjadi assesment/penilai semua proses aktivitas anak


Anak-anak mencuci tangan dan disediakan lap sesuai dengan nomer urut masing-masing anak
Bu guru TK PGRI melihat pembelajaran

Anak-anak Antusias memainkan jari dengan cat beraneka warna...
 lalu istirahat memakan bekal yang dibawa dari rumah.khusus di TK permata hati, bu guru tidak memperkenankan untuk membawa permen, es krim dan makanan ringan chiki.Sebelum makan, anak mengawalinya dengan berdoa dan mencuci tangan terlebih dulu.Setelah makan pembelajaran ditutup dengan closing berdoa dan menyanyi lagu yang sesuai dengan tema atau yang diberikan hari ini.kemudian anak pulang.hasil karya nak ditempel di mading yang telah disediakan oleh bu guru di depan kelas.ini membuat anak bangga dengan hasil karyanya sendiri

recall dan remember : anak-anak berusaha menjawab pertanyaan bu guru
inilah..hasil karya anak-anak
        Kunjungan dari TK PGRI 88 tidak cukup sampai pada anak pulang saja, tapi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan bu guru.Apa yang tadi belum jelas bisa ditanyakan bisa tentang pembelajaran yang dilakukan, skm dan skh ataupun tentang perlakuan terhadap anak.bu guru TK Permata Hati merasa senang karena bisa sama-sama belajar dengan bu guru TK PGRI 88.
Penyerahan plakat tanda mata dari TK PGRI 88
          Kunjungan  kedua dilakukan pada hari kamis, 25 Oktober 2012 guru TK PGRI 88 mengobservasi siswa TK A.TK PGRI memebrikan kenang-kenangan berupa plakat kepada TK Permata HAti.semoga kedepan bisa bekerjasama lagi dalam bentuk yang lain.Ini semua dilakukan untuk mencerdaskan Anak bangsa agar memiliki pondasi yang lebih teguh karena usia 0-3 tahun adalah masa emas untuk seorang anak.

OLEH : Ika Martianingsih.